Narablog, Siapa Takut!




Mengapa Aku Menulis di Blog?
Ada tiga mimpi dalam hidupku selain menjadi istri sholeha dan ibu terbaik untuk anak-anakku. Pertama, menjadi guru penuh berkah. Guru adalah salah satu profesi kebanggaanku dengannya ku yakini akan selalu ada doa baik menyertai langkahku. Kedua, menjadi seorang pedagang. Sejak kecil aku terbiasa dengan dunia perdagangan walaupun masih dalam lingkup jualan anak Sekolah Dasar. Orangtuaku adalah guru pertama yang mengajarkan cara berjualan dan menikmati sebuah keuntungan. Seratus persen (100%) keuntungan dari menjual adalah milikku tanpa potongan pajak dari orangtua selaku pemodal. Jangan ditanya jualan apa, sungguh itu sering membuatku tertawa hingga meneteskan airmata.  Ketiga, menjadi penulis. Menulis bagiku adalah hobi terutama sastra. Menulis adalah caraku mengeluarkan rasa yang tidak dapat ku ungkapkan ketika marah, sedih dan bahagia melalui untaian puisi. Menulis juga caraku dalam memotivasi diri dengan menasehati diriku sendiri dengan tulisan walau kadang terkesan menggurui pembaca. Menjadi guru, pedagang dan penulis telah menjadi kesukaanku. Menariknya ketiga mimpiku saling berkaitan dan dapat tersalurkan dalam sebuah blog.
Tahun 2017 adalah tahun pertama kali aku membuat blog. Awalnya membuat blog hanya untuk menyimpan rasaku saat menghadapi masa kritis ibu. Ku ingin setiap rasa sakit dan sedih selalu ku ingat ketika merindukannya dan aku menuliskannya dalam sebuah tulisan “PLUS MINUS SEBULAN” ini adalah tulisan kedua  yang ku posting. Abstrak tesisku menjadi postingan pertama dalam blog ini.  Dua tulisan telah memenuhi blogku di tahun 2017.  Tidak ada yang luar biasa dengan blogku dan saat itu rasanya belum pantas menyematkan diri sebagai narablog (blogger). Narablog (bahasa inggris: blogger) adalah istilah yang digunakan untuk menyebut seseorang yang memiliki sebuah blog serta menyunting isi blog tersebut secara berkala maupun tidak berkala (Wikipedia.org).
Saat ini Blog ku gunakan untuk berbagi setiap informasi, pengetahuan, pengalaman dan rasaku terutama yang erat kaitannya dengan profesiku sebagai guru. Walau semua itu sulit ku tuliskan tapi aku tetap memulainya step by step. Tanpa kusadari menulis di blog melatihku untuk terus belajar memperbaiki caraku menulis dan mimpiku menjadi penulis semakin menuju jalannya. Tidak hanya itu, sebagai pedagang blogku rencananya akan ku manfaatkan sebagai media promosi produk yang selama ini ku tawarkan hanya melalui facebook dan instagramku. 

 Tahun 2018 Punya Cerita
  Aku menemukan masalahku kenapa selama ini blogku tak berarti. Ini semua disebabkan karena  aku kurang percaya diri untuk membagikannya dan itu sudah terjawabkan. Aku terus mencari tulisan-tulisan yang pernah ku buat baik dalam kompetisi ataupun hanya tulisan harianku. Sayangnya,  banyak file tulisanku tersimpan di komputer yang kini sudah tidak dapat digunakan lagi. Hanya beberapa tulisan yang bisa ku pindahkan untuk mulai menambah postinganku.
Bulan Agustus 2018, saat itu aku mulai menyalin tulisan-tulisanku di blog pemerintah www.pena.belajar.kemdikbud.go.id.  Tulisan yang pernah ku buat ketika mengikuti seleksi pemilihan duta rumah belajar mitra Kementerian Pendididikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dalam hal ini Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (Pustekkom). Selain itu, aku juga memindahkan tulisanku dari www.gurusiana.com,  blog guru yang beberapa lalu ku daftar. Namun, ini belum membuat orang terdekatku, dan guru di sekolahku memanggilku narablog ataupun blogger. Hingga aku mengikuti sebuah kegiatan workshop e-Learning yang diadakan oleh Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Salah satu pematerinya seorang narablog, tulisannya banyak ditemukan di dunia maya. Dalam presentasi awalnya ia menjelaskan banyak manfaat menulis di blog termasuk mendapatkan keuntungan dengan menulis di blog. Ia juga memberi motivasi yang luar biasa untuk tidak malu dalam membagikan tulisan yang telah dibuat dan memulainya secara bertahap dan terus belajar. Sepulang kegiatan aku mulai membuka kembali blog ini dan juga membuat blog di www.kompasiana.com

  (Foto: Kegiatan workshop e-learning) 
Di Tahun 2018 terhitung 14 tulisan terposting termasuk salah satu artikelku yang berhasil mendapat predikat Juara III menulis artikel populer di festival  menulis Guru PGRI se-Indonesia. Predikat ini menambah semangatku untuk kembali belajar menulis lagi. Predikat ini kembali membangun kepercayaan diriku untuk menulis setelah beberapa tahun meninggalkan buletin pendidikan yang pernah ku rilis ketika menjadi seorang mahasiswa. 
Di Tahun ini juga aku mengikuti lomba blogger walau blogku masih berwajah polos tepatnya modal nekat dan  karena aku menyukai tema artikelnya. Lomba blogger pertama kali itu tak membuahkan hasil dan inilah salah satu motivasiku memperbaiki wajah dari blogku. Aku mulai belajar mandiri bagaimana mendesain blog memanfaatkan tema, tata letak, membuat menu bar dan berbagai pengaturan mengenai blog melalui youtube. Aku ingat ketika begadang beberapa hari di setiap malam untuk belajar ini itu walau sampai sekarang tak mengerti tentang coding membuat submenu dalam menu. 

 foto: Bersama Presiden RI, Ir. Joko Widodo dalam acara penyerahan penghargaan guru menulis PGRI se-Indonesia

 foto: Bersama Sekretaris Dinas Pendidikan Kab. Konawe, Suryadi, S.Pd.,M.Pd Sebagai apresiasi predikat Juara III guru menulis se-Indonesia dan Juara III guru idola Sulawesi Tenggara Tahun 2018

Welcome to 2019
Di Tahun 2019 beberapa teman mulai memanggilku blogger maklum narablog belum begitu familiar. Aku  cukup senang mendapat gelar baru itu walau aku tidak melihat komentar mereka di kolom komentar tulisan. Di tanggal 23 Januari sudah 16 postingan di bulan ini. Sebagian adalah hasil tulisanku, ada beberapa  info lomba, materi dari kegiatan yang ku ikuti dan sebagainya.
Setiap hari aku punya ide untuk menuliskan hal yang terlintas dari otakku. Berbagai cerita terkait pendidikan, bahkan aktivitas proses pembelajaran ingin ku tuliskan dalam blog  tapi ini masih butuh perjuangan. Mengatur waktu sebagai seorang istri, guru, pedagang online dan tentu sebagai masyarakat dalam sebuah lingkungan sangat tidak mudah.
Rasa tidak percaya diri yang menjadi masalahku di tahun 2017 dan awal 2018 kini telah pergi. Kini menjadi narablog bukan hal yang menakutkan. Takut dicemooh, takut dijatuhkan, takut diejek sok tahu, sok pamer, sok hebat. Kini itu bukan masalah ku lagi. Status-status di facebookku menjadi berkurang karena telah beralih ke blogku walau teksnya  bertambah panjang. Akhir-akhir ini statusku di facebook tulisan yang ku bagikan dari blog. Itu pula yang membuat teman-teman yang belum memiliki blog memintaku mengajari mereka membuat blog. Ini menyenangkan, bagiku tak perlu berilmu segudang kemudian dibagikan cukup bagikan apa yang diri ketahui walau hanya satu ayat.
Saatnya mengatakan “Narablog, Siapa Takut!"
Tulisan ini adalah ungkapan yang tidak dapat ku ceritakan kepada yang lainnya tapi bisa ku tuliskan berkat kompetisi blog nodi yang diposting di https://www.nodiharahap.com. Kompetisi ini adalah kompetisi keduaku mengikuti blogger yang ku ketahui dari kiriman salah satu teman melalui WhatsApp. Kompetisi ini memberi kesempatan untuk menceritakan ketertarikanku menulis di blog akhir-akhir ini. Semua itu karena aku mencintai menulis, menyukai membagikan hal  yang bemanfaat dan karena mimpiku ingin menjadi penulis. Blog menjadi langkah awal untuk memulainya.

Resolusi di Tahun 2019
          Aku salah satu tipe manusia yang optimis walau sering gagal. Dengannya aku bersemangat memperbaiki diri. Tahun ini banyak misi untuk lebih bermanfaat dan salah satu caranya adalah menulis dan membagikannya. Di tahun 2019 ini aku berharap blogku lebih bermanfaat dengan: (1) menghasilkan tulisan pendidikan terkait profesiku sebagai guru; (2) one day one note walau sulit ditengah banyak tanggung jawab tapi harus terus dicoba; (2) memasukkan jualan kedalam blogku; (3) semakin semangat mengikuti kompetisi blog untuk terus belajar; (4) menggunakan domain “dot com” saat penayangannya mencapai 5000 saat ini telah mencapai 984; (5) mendaftarkan di google adsense saat  mencapai 100 postingan; dan (6) semangat menulis diblog sebagai motivasi untuk menerbitkan buku. Tidak ada yang tidak mungkin selama aku terus mencoba untuk mencapai semua targetku di tahun ini

* Artikel ini diikutkan dalam Kompetisi Blog Nodi, " Bangga Menjadi Narablog  Pada Era Digital"

Comments

  1. Menarik cerita dan resolusi di tahun 2019..semoga terwujud ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin. Terima kasih bang charles emanuel. Terima kasih telah dibaca. Salam kenal dari kendari

      Delete
  2. Guru inspiratif , salam kenal dari https://www.revormer.com

    Salam blogger

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam blogger...
      Aku mah masih baby blogger
      Terima kasih telah membacanya.... Semoga sukses

      Delete
  3. Mantabbb kak, tetap semangat ngeblognya dan tetap menginspirasi yah :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasi bang Joe Chandra.
      Makasi supportnya...
      In sya allah..
      Salam blogger dari baby blogger๐Ÿ˜‡๐Ÿ˜‡๐Ÿ˜‡

      Delete

Post a Comment