PUISI: Direlung Hati

Apa iya ku merindu rembulan?
Walau gelap telah berlalu dan terang bersamai
Atau mungkin hanya kukira merindu?
Sedang Ia menatap  tanpa kedipan

Ehm,  remahan mimpi  menyusun kembali
Dari tidur yang terbangunkan
Walau puzzle ini berwujud
Tak berarti tanpa ia disini, dihati

Lalu bayang yang tak mendua
Hanya diam menanti lalu kan pergi 
Bersama gelap dan hati yang sepi
Menuntun sepoi memberi arah
Tuk pulang kembali

Malam sampaikan rindu yang kau dengar
Dari hilir hingga ke hulu
Dengan desir yang terus menderu
Hingga rembulan tak perlu malu
Karena ia tak sendiri walau harus menahan rasa yang berisik
Kemudian  hatinya kembali tersenyum
Dan berkata, aku kan tetap baik-baik saja