Tujuan Pembelajaran Budi Daya
1.
Menyajikan
simulasi wirausaha budi daya tanaman pangan, sesuai dengan jenis tanaman
pangan, sesuai dengan , sesuai dengan jenis tanaman pangan yang ada didaerahnya masing-masing,
berdasarkan analisis keberadaan sumber
daya yang ada di lingkungan sekitar.
2.
Mengidentifikasi
dan memproduksi budi daya tanaman pangan, sesuai dengan jenis yang ada di daerahnya masing-masing,
meliputi: teknik produksi, perhitungan biaya, sistem pemasaran, model promosi
3.
Mempresentasikan
peluang dan perencanaan usaha sesuai pilihan
budi daya tanaman pangan yang
dipilih dengan sungguh-sungguh dan percaya diri, pengembangan bisnis budi daya
tanaman pangan, meliputi teknik produksi
perhitungan harga, promosi dan pemasaran , sesuai dengan produk yang dipilihnya.
Pengertian
Budi Daya
Budi daya berpangkal pada cultivation,
yaitu suatu kerja yang berusaha untuk
menambah, menumbuhkan, dan mewujudkan benda ataupun makhluk agar lebih
besar (tumbuh) dan berkembang (banyak).
Hasil Budi daya tanaman
pangan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan sendiri. Hasil budi daya
tanaman pangan juga di perdagankan sehingga dapat menjadi mata pencaharian
Komoditas
Tanaman Pangan
Tanaman
Hortikultura
Hortus (Tanaman kebun)
dan Cultura/colere (budi daya). Hortikultura
merupakan istilah untuk menyebut
beberapa jenis tanaman yang dapat dibudidayakan Jadi, holtikultura bisa
diartikan sebagai budi daya tanaman yang
dilakukan dikebun atau pekarangan.
Sehingga dapat ditanam di lahan- lahan sempit.
Jenis
Tanaman Hortikultura
1.
Tanaman
Buah/frutikultura
2.
Tanaman
sayuran/olerikultura
3.
Tanaman
Bunga/florikultura
4.
tanaman
obat/biofarmaka
5.
Taman/lansekap
1.
Tanaman
Buah/frutikultura
Jenis
tanaman yang mampu di panen untuk diambil buahnya. Tanaman ini merupakan
tanaman musiman karena tidak setiap kali berbuah. Namun, ada juga tanaman buah
yang hanya berbuah dalam satu periode saja seperti semangka dan melon.
2.
Tanaman
sayuran/olerikultura
Tanaman
sayuran banyak sekali dijumpai di sekitar kita, karena kita pasti sangat
membutuhkan sayuran untuk dikonsumsi. Menanam sayuran juga mudah, kita dapat
menanam sayur di lahan yang sempit seperti pekarangan rumah. Sayuran dapat
ditanam secara musiman dan secara tahunan. Anaman yang tumbuh di musim tertentu
misalnya bawang merah, bawang putih, wortel, lobak, kol, kubis, tomat dll. Sayuran
tahunan merupakan sayuran yang bisa ditanam sepanjang tahun tanpa terikat
dengan lingkungan atau jenis musim. Seperti, melinjo, jengkol petai dll.
3.
Tanaman
Bunga
Jenis
tanaman yang biasa digunakan sebagai tanaman hias. Jenis bunga beraneka ragam.
Cara penanamannya juga beragam.
Bunga
akan menambah nilai ekstetika suasana
taman ataupun ruangan.
4.
Tanaman
obat/biofarmaka
Tumbuhan
yang mengandung senyawa yang bermanfaat untuk mencegah dan menyembuhkan
berbagai macam penyakit. Tanaman yang dijadikan obat biasanya diyakini sejak
dahulu dan kemudian duktikan dari hasil penelitian. Tanaman obat atau yang
sering disebut Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Tanaman obat non rimpang: lidah
buaya, mahkota dewa, kulit manggis, kayu manis dsb. Tanaman obat rimpang:
temulawak, jahe, lengkuas, kunyit, kencur dsb.
5.
Taman/Lanskap
Tanaman
yang ditanam pada lahan yang membuat keindahan bertambah.
Tahapan Budi Daya Tanaman
Pangan
Tahap 1: Pemilihan dan
Pengolahan Lahan
Pengolahan
lahan dilakukan dengan cara dibajak atau dicangkul lalu digemburkan. Pembajakan
dapat dilakukan secara tradisional ataupun modern.
Adapun
standar penyiapan lahan:
1.
Lahan
petani yang digunakan harus bebas dari pencemaran limbah beracun.
2.
Penyiapan
lahan/media tanam dilakukan dengan baikagar struktur tanah menjadi gembur dan beraerasi
dengan baik sehingga perakaran dapat berkembang secara optimal.
3.
Penyiapan
lahan harus menghindari terjadinya erosi permukaan tanah, kelongsoran tanah, dan
atau kerusakan sumber daya lahan.
4.
Penyiapan
lahan merupakan bagian integral dari upaya pelestraian sumber daya lahan dan
sekaligus sebagai tindakan sanitasi dan penyehatan lahan.
5.
Apabila
diperlukan, penyiapan lahan disertai dengan pengapuran, penambahan bahan organic,
pembenahan tanah dan atau teknik
perbaikan kesuburan tanah.
6.
Penyiapan
lahan dapat dilakukan dengan cara manual maupun dengan alat mesin pertanian
Tahap 2: Persiapan dan
Penanaman Benih
Benih
yang akan ditanam harus dipersiapkan sebelumnya. Dalam penanaman benih hal-hal
yang perlu diperhatikan adalah:
1.
Pilih
benih yang baik.
2.
Ditanam
sesuai jarak tanam yang dianjurkan untuk setiap jenis tanaman pangan.
3.
Penanaman
dilakukan pada musim tanam yang tepat atau sesuai dengan jadwal tanam dalam
manajemen produksi tanaman yang dipilih.
4.
Pencatatan
jadwal pemeliharaan, penyulaman, pemanenan dan lainnya.
Tahap 3: Pemupukan
Tujuan
dari pemupukan ialah memberikan nutrisi yang cukup bagi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Pemupukan dilakukan setelah benih ditanam. Pupuk dapat
diberikan sekaligus pada saat tanam atau sebagian diberikan saat tanam dan
sebagian lagi pada beberapa minggu setelah tanam. Oleh karea itu, pemupukan
harus dilakukan dengan tepat baik cara, jenis, dosis dan waktu aplikasi.
Adapun
standar pemupukan yaitu:
1.
Harus
tepat waktu, yaitu diaplikasikan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lahan.
2.
Harus
tepat dosis, yaitu jumlah yang diberikan sesuai dengan anjuran/rekomendasi
spesifik lokasi.
3.
Harus
tepat cara pengaplikasiannya, yaitu sesuai dengan jenis pupuk, tanaman, dan
kondisi lahan.
Tahap 4: Pemeliharaan
Tahap
pemeliharaan meliputi penyulaman, penyiraman, dan pembumbunan. Penyiraman dilakukan
untuk menjagaagar tanah tetap lembab. Penyulaman adalah kegiatan menanam
kembali untuk mengati benihyang tidak tumbuh atau tumbuh tidak normal. Penumbuhan
dilakukan untuk menutup pangkal batang dengan tanah. Selain itu, tanaman harus
dijaga agar terlindungi dari gangguan hewan ternak, binatang liar dan atau hewan
lainnya.
Tahap 5:Pengendalian
Organisme Penggangu Tanaman (OPT)
Pengendalian
OPT harus disesuaikan dengan tingkat serangan. Pengendalian OPT dapat dilakukan
secara manual maupun dengan pestisida. Jika menggunakan pestisida maka harus
dilakukan dengan tepat jenis, tepat mutu, tepat dosis, tepat waktu, tepat
sasaran serta tepat cara dan alat aplikasi.
Penggunaan
pestisida diupayakan seminimal mungkin meninggalkan residu pada hasil panen. Selanjutnya mengutamakan
penggunaan pestisida hayati, pestisida yang mudah terurai, pestisida yang tidak
meninggalkan residu pada hasil panen, serta pestisida yang tidak berbahaya
terhadap manusia dan ramah lingkungan.
Tahap 6: Panen dan Pasca
Panen
Panen
adalah tahap terakhir dari budi daya tanaman pangan. Setelah panen, maka akan
masuk ke tahap pascapanen.
Panen
harus dilakukan pada waktu yang tepat sehingga mutu hasil produk tanaman pangan
dapat optimal pada saat dikonsumsi. Cara panen tanaman pangan harus seusai
dengan teknik dan anjuran baku untuk masing-masing jenis tanaman, sehingga
diperoleh mutu hail panen yang tinggi, tidak rusak, tetap segar dalam waktu
lama, dan meminimalkan tingkat kehilangan hasil.
Panen
dapat dilakukan secara manual maupun dengan alat mesin pertanian. Kemudian penggunaan
kemasan (wadah) yang akan digunakan harus disimpan ditempat yang aman untuk
menghindari terjadinya kontaminasi.
Sumber Referensi: Buku
Prakarya dan Kewirausahaan SMA/MA/SMK/MAK Kelas X
SILAKAN KLIK UNTUK MELIHAT TUGAS PROYEK BUDI DAYA TANAMAN
Comments
Post a Comment