MATERI PRAKARYA KELAS X: BUDI DAYA TANAMAN PANGAN



Tujuan Pembelajaran Budi Daya

1.         Menyajikan simulasi wirausaha budi daya tanaman pangan, sesuai dengan jenis tanaman pangan, sesuai dengan , sesuai dengan jenis tanaman  pangan yang ada didaerahnya masing-masing, berdasarkan  analisis keberadaan sumber daya yang ada di lingkungan sekitar.

2.        Mengidentifikasi dan memproduksi budi daya tanaman pangan, sesuai dengan jenis  yang ada di daerahnya masing-masing, meliputi: teknik produksi, perhitungan biaya, sistem pemasaran, model promosi

3.        Mempresentasikan peluang dan perencanaan usaha sesuai pilihan  budi daya  tanaman pangan yang dipilih dengan sungguh-sungguh dan percaya diri, pengembangan bisnis budi daya tanaman pangan, meliputi teknik produksi  perhitungan harga, promosi dan pemasaran ,  sesuai dengan produk yang dipilihnya.

 

Pengertian Budi Daya

Budi daya berpangkal pada cultivation, yaitu suatu kerja yang berusaha untuk  menambah, menumbuhkan, dan mewujudkan benda ataupun makhluk agar lebih besar (tumbuh) dan berkembang (banyak).

Hasil Budi daya tanaman pangan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan sendiri. Hasil budi daya tanaman pangan juga di perdagankan sehingga dapat menjadi mata pencaharian

 

Komoditas Tanaman Pangan

Tanaman Hortikultura

Hortus (Tanaman kebun) dan Cultura/colere (budi daya). Hortikultura  merupakan istilah  untuk menyebut beberapa jenis tanaman yang dapat dibudidayakan Jadi, holtikultura bisa diartikan sebagai budi daya  tanaman yang dilakukan dikebun atau pekarangan.  Sehingga dapat ditanam di lahan- lahan sempit.

 

Jenis Tanaman Hortikultura

1.         Tanaman Buah/frutikultura

2.        Tanaman sayuran/olerikultura

3.        Tanaman Bunga/florikultura

4.        tanaman obat/biofarmaka

5.        Taman/lansekap

 

1.         Tanaman Buah/frutikultura

Jenis tanaman yang mampu di panen untuk diambil buahnya. Tanaman ini merupakan tanaman musiman karena tidak setiap kali berbuah. Namun, ada juga tanaman buah yang hanya berbuah dalam satu periode saja seperti semangka dan melon.

2.        Tanaman sayuran/olerikultura

Tanaman sayuran banyak sekali dijumpai di sekitar kita, karena kita pasti sangat membutuhkan sayuran untuk dikonsumsi. Menanam sayuran juga mudah, kita dapat menanam sayur di lahan yang sempit seperti pekarangan rumah. Sayuran dapat ditanam secara musiman dan secara tahunan. Anaman yang tumbuh di musim tertentu misalnya bawang merah, bawang putih, wortel, lobak, kol, kubis, tomat dll. Sayuran tahunan merupakan sayuran yang bisa ditanam sepanjang tahun tanpa terikat dengan lingkungan atau jenis musim. Seperti, melinjo, jengkol petai dll.

3.        Tanaman Bunga

Jenis tanaman yang biasa digunakan sebagai tanaman hias. Jenis bunga beraneka ragam. Cara penanamannya juga beragam.

Bunga akan menambah nilai ekstetika  suasana taman ataupun ruangan.

4.        Tanaman obat/biofarmaka

Tumbuhan yang mengandung senyawa yang bermanfaat untuk mencegah dan menyembuhkan berbagai macam penyakit. Tanaman yang dijadikan obat biasanya diyakini sejak dahulu dan kemudian duktikan dari hasil penelitian. Tanaman obat atau yang sering disebut Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Tanaman obat non rimpang: lidah buaya, mahkota dewa, kulit manggis, kayu manis dsb. Tanaman obat rimpang: temulawak, jahe, lengkuas, kunyit, kencur dsb.

5.        Taman/Lanskap

Tanaman yang ditanam pada lahan yang membuat keindahan bertambah.

 

Tahapan Budi Daya Tanaman Pangan

Tahap 1: Pemilihan dan Pengolahan Lahan

Pengolahan lahan dilakukan dengan cara dibajak atau dicangkul lalu digemburkan. Pembajakan dapat dilakukan secara tradisional ataupun modern.

Adapun standar penyiapan lahan:

1.         Lahan petani yang digunakan harus bebas dari pencemaran limbah beracun.

2.        Penyiapan lahan/media tanam dilakukan dengan baikagar struktur tanah menjadi gembur dan beraerasi dengan baik sehingga perakaran dapat berkembang secara optimal.

3.        Penyiapan lahan harus menghindari terjadinya erosi permukaan tanah, kelongsoran tanah, dan atau kerusakan sumber daya lahan.

4.        Penyiapan lahan merupakan bagian integral dari upaya pelestraian sumber daya lahan dan sekaligus sebagai tindakan sanitasi dan penyehatan lahan.

5.        Apabila diperlukan, penyiapan lahan disertai dengan pengapuran, penambahan bahan organic, pembenahan tanah  dan atau teknik perbaikan kesuburan tanah.

6.        Penyiapan lahan dapat dilakukan dengan cara manual maupun dengan alat mesin pertanian

 

Tahap 2: Persiapan dan Penanaman Benih

Benih yang akan ditanam harus dipersiapkan sebelumnya. Dalam penanaman benih hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:

1.         Pilih benih yang baik.

2.        Ditanam sesuai jarak tanam yang dianjurkan untuk setiap jenis tanaman pangan.

3.        Penanaman dilakukan pada musim tanam yang tepat atau sesuai dengan jadwal tanam dalam manajemen produksi tanaman yang dipilih.

4.        Pencatatan jadwal pemeliharaan, penyulaman, pemanenan dan lainnya.

 

Tahap 3: Pemupukan

Tujuan dari pemupukan ialah memberikan nutrisi yang cukup bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pemupukan dilakukan setelah benih ditanam. Pupuk dapat diberikan sekaligus pada saat tanam atau sebagian diberikan saat tanam dan sebagian lagi pada beberapa minggu setelah tanam. Oleh karea itu, pemupukan harus dilakukan dengan tepat baik cara, jenis, dosis dan waktu aplikasi.

Adapun standar pemupukan yaitu:

1.         Harus tepat waktu, yaitu diaplikasikan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lahan.

2.        Harus tepat dosis, yaitu jumlah yang diberikan sesuai dengan anjuran/rekomendasi spesifik lokasi.

3.        Harus tepat cara pengaplikasiannya, yaitu sesuai dengan jenis pupuk, tanaman, dan kondisi lahan.

 

Tahap 4: Pemeliharaan

Tahap pemeliharaan meliputi penyulaman, penyiraman, dan pembumbunan. Penyiraman dilakukan untuk menjagaagar tanah tetap lembab. Penyulaman adalah kegiatan menanam kembali untuk mengati benihyang tidak tumbuh atau tumbuh tidak normal. Penumbuhan dilakukan untuk menutup pangkal batang dengan tanah. Selain itu, tanaman harus dijaga agar terlindungi dari gangguan hewan ternak, binatang liar dan atau hewan lainnya.

 

Tahap 5:Pengendalian Organisme Penggangu Tanaman (OPT)

Pengendalian OPT harus disesuaikan dengan tingkat serangan. Pengendalian OPT dapat dilakukan secara manual maupun dengan pestisida. Jika menggunakan pestisida maka harus dilakukan dengan tepat jenis, tepat mutu, tepat dosis, tepat waktu, tepat sasaran serta tepat cara dan alat aplikasi.

Penggunaan pestisida diupayakan seminimal mungkin meninggalkan residu  pada hasil panen. Selanjutnya mengutamakan penggunaan pestisida hayati, pestisida yang mudah terurai, pestisida yang tidak meninggalkan residu pada hasil panen, serta pestisida yang tidak berbahaya terhadap manusia dan ramah lingkungan.

 

Tahap 6: Panen dan Pasca Panen

Panen adalah tahap terakhir dari budi daya tanaman pangan. Setelah panen, maka akan masuk ke tahap pascapanen.

Panen harus dilakukan pada waktu yang tepat sehingga mutu hasil produk tanaman pangan dapat optimal pada saat dikonsumsi. Cara panen tanaman pangan harus seusai dengan teknik dan anjuran baku untuk masing-masing jenis tanaman, sehingga diperoleh mutu hail panen yang tinggi, tidak rusak, tetap segar dalam waktu lama, dan meminimalkan tingkat kehilangan hasil.

Panen dapat dilakukan secara manual maupun dengan alat mesin pertanian. Kemudian penggunaan kemasan (wadah) yang akan digunakan harus disimpan ditempat yang aman untuk menghindari terjadinya kontaminasi.

 

Sumber Referensi: Buku Prakarya dan Kewirausahaan SMA/MA/SMK/MAK Kelas X

SILAKAN KLIK  UNTUK MELIHAT TUGAS PROYEK BUDI DAYA TANAMAN

 

 

 


Comments