Pendidikan Guru Penggerak: Refleksi Eksplorasi Konsep Modul 2.1


Refleksi Eksplorasi Konsep Pembelajaran diferensiasi

  1. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan pembelajaran berdiferensiasi!
  2. Mengapa kita perlu mengidentifikasi kebutuhan belajar murid?
  3. Sebagai guru, apa yang dapat kita lakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar murid-murid kita? Apa saja yang perlu dipertimbangkan?
***

Jawaban pertanyaan nomor 1
Menurut Tomlinson (2001: 45), Pembelajaran Berdiferensiasi adalah usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid.
Namun demikian, pembelajaran berdiferensiasi bukanlah berarti bahwa guru harus mengajar dengan 32 cara yang berbeda untuk mengajar 32 orang murid. Bukan pula berarti bahwa guru harus memperbanyak jumlah soal untuk murid yang lebih cepat bekerja dibandingkan yang lain. Pembelajaran berdiferensiasi juga bukan berarti guru harus mengelompokkan yang pintar dengan yang pintar dan yang kurang dengan yang kurang. Bukan pula memberikan tugas yang berbeda untuk setiap anak. Pembelajaran berdiferensiasi bukanlah sebuah proses pembelajaran yang semrawut (chaotic), yang gurunya kemudian harus membuat beberapa perencanaan pembelajaran sekaligus, di mana guru harus berlari ke sana kemari untuk membantu si A, si B atau si C dalam waktu yang bersamaan. Bukan. Guru tentunya bukanlah malaikat bersayap atau Superman yang bisa ke sana kemari untuk berada di tempat yang berbeda-beda dalam satu waktu dan memecahkan semua permasalahan.

Lalu seperti apa sebenarnya pembelajaran berdiferensiasi?

Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid. Keputusan-keputusan yang dibuat tersebut adalah yang terkait dengan:
1. Kurikulum yang memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas. Jadi bukan hanya guru yang perlu jelas dengan tujuan pembelajaran, namun juga muridnya.
Bagaimana guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar muridnya.
 2. Bagaimana ia akan menyesuaikan rencana pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar murid tersebut. Misalnya, apakah ia perlu menggunakan sumber yang berbeda, cara yang berbeda, dan penugasan serta penilaian yang berbeda.
3. Bagaimana mereka menciptakan lingkungan belajar yang “mengundang’ murid untuk belajar dan bekerja keras untuk mencapai tujuan belajar yang tinggi. Kemudian juga memastikan setiap murid di kelasnya tahu bahwa akan selalu ada dukungan untuk mereka di sepanjang prosesnya.
4. Manajemen kelas yang efektif. Bagaimana guru menciptakan prosedur, rutinitas, metode yang memungkinkan adanya fleksibilitas. Namun juga struktur yang jelas, sehingga walaupun mungkin melakukan kegiatan yang berbeda, kelas tetap dapat berjalan secara efektif.
5. Penilaian berkelanjutan. Bagaimana guru tersebut menggunakan informasi yang didapatkan dari proses penilaian formatif yang telah dilakukan, untuk dapat menentukan murid mana yang masih ketinggalan, atau sebaliknya, murid mana yang sudah lebih dulu mencapai tujuan belajar yang ditetapkan.
***

Jawaban nomor 2.
Sebagai guru, kita semua tentu tahu bahwa murid akan menunjukkan kinerja yang lebih baik jika tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan keterampilan dan pemahaman yang mereka miliki sebelumnya (kesiapan belajar). Lalu jika tugas-tugas tersebut memicu keingintahuan atau hasrat dalam diri seorang murid (minat), dan jika tugas itu memberikan kesempatan bagi mereka untuk bekerja dengan cara yang mereka sukai (profil belajar).

Kesiapan belajar (readiness) adalah kapasitas untuk mempelajari materi baru. Sebuah tugas yang mempertimbangkan tingkat kesiapan murid akan membawa murid keluar dari zona nyaman mereka, namun dengan lingkungan belajar yang tepat dan dukungan yang memadai, mereka tetap dapat menguasai materi baru tersebut. Minat merupakan suatu keadaan mental yang menghasilkan respons terarah kepada suatu situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberikan kepuasan diri. Profil Belajar mengacu pada cara-cara bagaimana kita sebagai individu paling baik belajar.

 Tujuan dari mengidentifikasi atau memetakan kebutuhan belajar murid berdasarkan kesiapan belajar  adalah untuk mempertimbangkan keterampilan dan pengetahuan yang dimilikinya murid. Tujuan dari mengidentifikasi atau memetakan minat murid adalah menciptakan susana belajar yang menyenangkan dan memberi rasa percaya diri pada murid.   Tujuan dari mengidentifikasi atau memetakan profil belajar adalah untuk memberikan kesempatan kepada murid untuk belajar secara natural dan efisien.  Sehingga sangat penting untuk mengidentifikasi dan memetakan kebutuhan belajar murid.
***

Jawaban nomor 3. 
Sebagai guru, yang dapat kita lakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar murid-murid kita adalah melakukan penilaian diagnostik untuk mengetahui pengetahuan atau keterampilan awal siswa terhadap materi yang akan kita ajarkan sehingga guru dapat melakukan identifikasi atau pemetaan kebutuhan belajar murid berdasarkan tingkat kesiapan belajar. Yang perlu dipertimbangkan adalah bagaimana memodifikasi tingkat kesulitan pada bahan pembelajaran, sehingga dipastikan murid terpenuhi kebutuhan belajarnya. Sementara itu untuk minat dan profil belajar murid dapat dilakukan dengan observasi, wawancara, survey atau pun menggunakan angket.
 

Comments