Pendidikan Guru Penggerak: Jurnal Refleksi Minggu ke-6

 


1. Topi putih: informasi yang diperoleh.
a. Inkuiri Apresiatif (IA) dikenal sebagai pendekatan manajemen perubahan yang kolaboratif dan berbasis kekuatan. Konsep IA ini pertama kali dikembangkan oleh David Cooperrider (Noble & McGrath, 2016).  Pendekatan IA dapat membantu membebaskan potensi inovatif dan kreativitas, serta menyatukan orang dengan cara yang tidak dapat dilakukan oleh proses manajemen perubahan yang biasa. Manajemen perubahan yang biasa dilakukan lebih menitikberatkan pada masalah apa yang terjadi dan apa yang salah dari proses tersebut untuk diperbaiki. Hal ini berbeda dengan IA yang berusaha fokus pada kekuatan yang dimiliki setiap anggota dan menyatukannya untuk menghasilkan kekuatan tertinggi.
b. IA yang di dalam bahasa Indonesia disebut dengan BAGJA (Buat Pertanyaan, Ambil Pelajaran, Gali Mimpi, Jabarkan Rencana, Atur Eksekusi). Tahap pertama, Buat Pertanyaan Utama. Di tahap ini, merumuskan pertanyaan sebagai penentu arah penelusuran terkait perubahan apa yang diinginkan atau diimpikan. Tahap kedua, Ambil Pelajaran. Pada tahapan ini, mengumpulkan berbagai pengalaman positif yang telah dicapai di sekolah dan pelajaran apa yang dapat diambil dari hal-hal positif tersebut. Tahap ketiga, Gali Mimpi. Pada tahapan ini,  dapat menyusun narasi tentang kondisi ideal apa yang diimpikan dan diharapkan terjadi di sekolah. Disinilah visi benar-benar dirumuskan dengan jelas. Tahap ketiga, Jabarkan Rencana. Di tahapan ini,  merumuskan rencana tindakan tentang hal-hal penting apa yang perlu dilakukan untuk mewujudkan visi. Tahapan terakhir, Atur Eksekusi. Di bagian ini, memutuskan langkah-langkah yang akan diambil, siapa yang akan terlibat, bagaimana strateginya, dan aksi lainnya demi mewujudkan visi perlahan-lahan.

2.  Topi Merah: perasaan terkait topik yang di bahas.
Saya bersyukur mengikuti kegiatan CGP. Berbagai informasi sebagai pengetahuan baru terus bertambah. Pengalaman pun semakin banyak. Harapannya, pengetahuan dan pengalaman yang terus bertambah meningkatkan kualitas dan kebermanfaatan bagi dunia pendidikan. 

3. Topi kuning: hal-hal positif terkait topik.
Inkuiri Apresiatif menggunakan prinsip-prinsip utama psikologi positif dan pendidikan positif. Pendekatan IA percaya bahwa setiap orang memiliki inti positif yang dapat memberikan kontribusi pada keberhasilan. Inti positif ini merupakan potensi dan aset organisasi. Dengan demikian, dalam implementasinya, IA dimulai dengan menggali hal-hal positif, keberhasilan yang telah dicapai dan kekuatan yang dimiliki organisasi, sebelum organisasi menapak pada tahap selanjutnya dalam melakukan perencanaan perubahan.
Motivasi untuk melakukan perubahan tentu akan berangsur menurun jika diskusi diarahkan pada permasalahan. Suasana psikologis yang terbangun tentu akan berbeda jika pertanyaan diawali dengan pertanyaan positif.

4. Topi hitam: Kendala dan hambatan.
Hambatan yang selalu saya khawatirkan adalah proses transformasi yang terjadi di sekolah. Tidak semua guru dapat membuka diri terhadap perubahan diri. Terlebih tuntutan administratif dan berbagai respon murid membuat tidak semua guru dapat konsisten menjalani perubahan untuk mencapai merdeka belajar. Yang kemudian membuat motivasi menurun karena merasa sendirian.

5. Topi hijau: Ide yang muncul setelah pembelajaran.
Setelah pembelajaran eksplorasi konsep visi guru penggerak yang di dalamnya ada Inkuiri Apresiatif atau BAGJA saya berencana menyusun pemetaan kekuatan diri saya secara detail. Sehingga kelemahan saya dapat diminimalisir dan saya menemukan banyak potensi baik yang saya miliki.

6. Topi Biru: Kesimpulan.
Di sekolah, pendekatan IA dapat dimulai dengan mengidentifikasi hal baik apa yang telah ada di sekolah, mencari cara bagaimana hal tersebut dapat dipertahankan, dan memunculkan strategi untuk mewujudkan perubahan ke arah lebih baik. Nantinya, kelemahan, kekurangan, dan ketiadaan menjadi tidak relevan. Berpijak dari hal positif yang telah ada, sekolah kemudian menyelaraskan kekuatan tersebut dengan visi sekolah dan visi setiap warga sekolah. Pada akhirnya,  menjadikan sekolah sebagai rumah yang aman, nyaman dan bermakna bagi murid.

Comments